Salam...

"Personal musing inspired by past and ongoing experiences of my life…depicting how I feel and what comes hereafter. However it may also revolves around my personal whishes, hopes and beliefs which I often in doubt and wondering... what is the meaning of life.."

Total Pageviews

Followers

Thursday, December 15, 2011

Dendang Perindu - Rafeah Buang

Ini satu lagi antara rekod piring hitam lama Rafeah Buang koleksi saya. Ia bersaiz mini dan ada hanya 4 lagu di dalamnya.




Gambar di atas Kak Peah bergaya vouge bersama payung warna merah, dan di tepinya ada payung warna hijau pucuk pisang. Kak Peah berbaju kurung bercorak merah. Sopan dan kontrol ayu (katogeri gadis desa sunti).




Ia diterbitkan oleh Kassim Masdor.



Side A:

1. Selamat Datang (Kasim Masdor/Yusuf Ef)

2. Di-sebut jangan di-kenang jangan (Ibrahim Bacik/Rosli Haji Yusuff)

Side B:

1.Baju Kurong (Rafeah Buang)

2.Bunga Mawar (Rafeah Buang)

Nampaknya Kak Peah banyak mencipta lagu, untuk rekod ini ada lagu Baju Kurung dan lagu Bunga mawar. Saya tabik. Kak Pah sangat profit sekali dalam melahirkan lagu, mengalahkan Kak Pah dan Dik Siti.

Saya tidak tahu bila tahun rekod ini dirakam, tidak ada tertulis. Namun sistem ejaan lama pada cover ini menunjukan ia telah lama dirakam. Mungkin 40 tahun dulu. Ada lagu istimewa yang menjadi evergreen (malarhijau). Lagu tersebut adalah bertajuk Disebut jangan dikenang jangan. Liriknya di bawah:

Disebut Jangan Dikenang Jangan

Sebutir embun menitis
Seribu kuntum mengembang
Sepatah aku berjanji
Kau sebut kau ulang-ulang

Mencurah hujan membatu
Meresap ditelan bumi
Segala sumpah janji mu
Tak satu yang kau tepati

( korus )
Tiada ku duga
Tiada ungkitan
Bagi mu tuan
Ku rela dilupakan
Ku diumpat jangan
Dikenang jangan

( 1 )
Berlalu kisah di taman
Bak mimpi diganggu siang
Disebut diingat jangan
Tak guna dikenang-kenang

( ulang 1 )

Jan: Lagu ditujukan khas kepada penjahat-penjahat seluruh Malaysia...(he he he)

1 comment:

fadzali said...

Kadang-kadang tersebut, kadang-kadang terkenang...

Kadang-kadang

Kadang-kadang apabila realiti tidak menjadi, muncullah fantasi...

Home