Sasterawan Negara kita yang ke 13 |
Ingatan Pada Suatu Kasih Yang Tak Jadi
Kesilapannya
kau tak berdaya berterus-terang
dan aku tak berdaya mentafsir
kau tak berdaya berterus-terang
dan aku tak berdaya mentafsir
Kesilapannya
kau mengatur gambar-gambar
dalam sebuah album yang indah
sedang aku tidak pernah melihat gambar-gambar itu
kau mengatur gambar-gambar
dalam sebuah album yang indah
sedang aku tidak pernah melihat gambar-gambar itu
Kesilapannya
kita telah bertemu
dalam sebuah mimpi yang menggembirakan
tetapi aku lebih gembira
bila terjaga dari mimpi itu.
kita telah bertemu
dalam sebuah mimpi yang menggembirakan
tetapi aku lebih gembira
bila terjaga dari mimpi itu.
Abang Jan: Sajak di atas pernah menemani saya pada hari-hari sukar saya, menempuhi dunia dengan tabah... Sebuah sajak boleh memberi kekuatan...
Saya juga gemar mencipta sajak/puisi. Namun tidaklah sehebat mana. Saya tidak pandai... Tetapi saya terus menulis sajak.
Sajak terbaru saya, saya tulis 2 malam lepas... Saya turunkan di sini... Tajuk dia `Air Mata Abang...'.
Air mata Abang
Air mata Abang, menjadi ubat
Menahan duka dari terus meresap
Air mata Abang, menjadi sahabat
Menutralkan rasa dari pedih tersumbat
Pada beberapa kelmarin
Abang mengesatnya dengan lengan baju
Hilang titik-titik basah bukan titik-titik pilu
(namun dendam masih berbuku)
Air mata Abang, kekadang menjadi racun
yang mematikan suka, senyum dan ria...
Air mata Abang, menjadi teman
menyuluh laluan sepanjang jalan
Berhenti air mata, berhentiklah Abang, dan
berhenti Abang, berhentilah air mata...
Air mata Abang, air mata telaganya dari adik...
Air mata Abang, air mata telaganya dari adik...
No comments:
Post a Comment